Minggu, 24 Mei 2009

F-35 Helmet Display System To Scare the Bejeezus Out of Enemies




This is the new helmet-mounted display system for the F-35 Lightning II Joint Strike Fighter. The helmet is designed to provide pilots with binocular-wide field-of-view, give night vision abilities and scare enemy pilots at first sight. It was used for the first time last April, making the F-35 the first combat plane without a cockpit-mounted heads-up display in a very long time.

Beyond making the pilot look like a spooky insect (comic book nerd moment: the Morpheus helmet from Neil

Gaiman's Sandman comes to mind), the F-35 HDMS is loaded with all kinds of amazing goodies, like extreme off-axis targeting and head tracking "providing the pilot with unprecedented situational awareness and tactical capability." The helmet was developed by Vision System International, a company that has other quite weird designs that are already operational, like the DASH and the JHMCS. Technical specs and another image of the F-35 HMDS after the jump.

F-35 HMDS Specs

- Binocular Wide Field-of-View
- Integrated day/night capability with sensor fusion
- Highly accurate head tracking hardware and software
- Digital image source for helmet vision displayed symbology
- Custom helmet shell, liner and suspension system for lightest weight, optimal C.G. and maximum pilot - comfort.

jet tempur AS di bobol Hacker


Ribuan data rahasia pesawat tempur paling canggih milik AS, F-35 Joint Strike Fighter, telah dibobol hacker selama dua tahun terakhir.

Pembobol berhasil mengacak-acak sistem elektronik pesawat itu melalui komputer-komputer kontraktor Pentagon yang bertugas merancang dan mengembangkan pesawat tersebut. Demikian diungkapkan sejumlah pejabat yang enggan disebutkan namanya karena sensitifnya kasus ini.

Seperti dilaporkan CNN, Rabu (22/4), para hacker juga bisa memasuki sistem kontrol lalu lintas Angkatan Udara AS. Mereka bahkan bisa mendapatkan informasi tentang lokasi penerbangan pesawat militer AS.

F-35 Lightning II, pesawat baru ini dirancang menjadi pesawat tempur yang bisa digunakan bagi Angkatan Laut, Angkatan Darat, maupun Angkatan Udara. Proyek pembuatan pesawat itu bernilai 300 miliar dollar AS.

Sebagian besar data yang dibobol seputar rancang bangun dan statistik kemampuan pesawat, termasuk sistem elektroniknya. Dengan data itu, pembobol bisa dengan mudah menggunakannya untuk membuat pesawat tandingan.

Sementara itu, The Wall Street Journal menyatakan, hacker mampu menyalin beberapa terabyte data mengenai salah satu pesawat termahal di dunia itu. Satu terabyte adalah 1.000 gigabyte. “Tak pernah terjadi yang seperti ini,” kata seorang mantan pejabat.

Belum jelas seberapa parah penerobosan tersebut atau siapa sesungguhnya para peretas itu, tapi data paling peka mengenai proyek pesawat tempur dilaporkan disimpan di komputer yang aman dan tak tersambung ke internet.

Wall Street mengutip beberapa mantan pejabat AS yang tak disebutkan jati diri mereka dan mengatakan serangan itu “tampaknya berasal di China”. Satu laporan belum lama ini dari Pentagon menyatakan, militer China telah membuat “kemajuan pasti” dalam pengembangan teknik bagi peningkatan perang online sebagai bagian dari upaya mengimbangi militer yang kurang berkembang.

Awal April, China membantah laporan The Wall Street Journal bahwa para peretas China dan Rusia telah berusaha mengirim virus ke dalam instalasi listrik AS.

sumber : kompas

Halls of Fame

Cool Stuff

Categories


 

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda